Rangkuman Koneksi Antar Materi – Modul 3.1

- Penulis

Jumat, 16 Februari 2024 - 11:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salam kenal, saya Rizky Fachtur Rachman, S.Pd., seorang guru di SD Negeri 1 Lowa, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk berbagi pengetahuan tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Namun, sebelum kita membahas tentang itu, mari kita renungkan sebuah kalimat bijak yang menyentuh hati.”

“ Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik ”

(Bob Talbert)

Pendidikan adalah proses yang dirancang dengan baik dan terencana. Tujuannya bukan hanya mengajarkan teori atau materi, tapi juga menginspirasi pikiran dan hati murid sehingga berdampak pada perilaku dan karakter mereka. Manusia yang beradab lebih dari sekadar memiliki pengetahuan. Ilmu yang baik dibangun di atas karakter yang baik, sehingga murid bisa menjalani kehidupan dengan bahagia dan aman.

Seorang pendidik harus menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya. Melalui kata-kata dan tindakan, mereka harus menunjukkan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pendidik, kita bertanggung jawab untuk menjadi model yang memperlihatkan nilai-nilai kebajikan kepada murid dan masyarakat sekitar.

Kita harus memberikan kontribusi yang positif bagi peserta didik kita. Setiap keputusan yang kita buat harus mengutamakan kepentingan murid dan didasari oleh nilai-nilai kebajikan. Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebenaran dan menjadi contoh yang baik.

Hal ini sejalan dengan kalimat bijak berikut ini,

 “ Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis “

(Georg Wilhelm Friedrich Hegel).

Kalimat tersebut menyiratkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberi pengetahuan dan keterampilan pada manusia, tetapi juga tentang membentuk perilaku mereka agar bermoral. Pendidikan memiliki tujuan utama untuk mengembangkan kesadaran nilai-nilai moral dan etika pada individu, serta mendorong mereka bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar dan baik dalam hubungan dengan orang lain dan lingkungan. Pentingnya pendidikan ditekankan dalam membentuk karakter dan moralitas individu dalam masyarakat.

Setelah kita mencoba memahami dua kalimat bijak tersebut, berikut ini adalah koneksi antar materi Pendidikan guru penggerak dalam Pengambilan keputusan.

Hubungan antara Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka sangat terkait dengan bagaimana seorang pemimpin mengambil keputusan, khususnya dalam konteks kepemimpinan pembelajaran. Ki Hajar Dewantara, dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, dan Tut Wuri Handayani,” mengajarkan bahwa seorang pemimpin, termasuk seorang guru, harus mampu menjadi teladan yang memberikan contoh dan dorongan serta dukungan dari belakang bagi murid Di sisi lain, Pratap Triloka menegaskan bahwa pentingnya tiga nilai dasar dalam pengambilan keputusan adalah berfikir berbasis akhir, berfikir berbasis aturan, dan berfikir berbasis rasa peduli. Saat kedua filosofi ini disatukan, seorang pemimpin pembelajaran dapat membuat keputusan dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan, keadilan, dan kebenaran serta memastikan bahwa keputusan tersebut memberi dorongan, semangat, dan dukungan bagi perkembangan murid-muridnya. Dengan demikian, filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka memberikan dasar yang kuat bagi seorang pemimpin pembelajaran dalam membuat keputusan yang tepat dan mendukung kepentingan murid.

Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada di dalam diri kita. Pandangan-pandangan ini mencerminkan nilai-nilai kita tentang kebenaran, kesetaraan, dan moralitas. Saat kita dihadapkan pada suatu keputusan, nilai-nilai tersebut akan menjadi panduan dalam menentukan arah keputusan yang akan diambil. Contohnya, jika kita memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan empati, maka kita akan cenderung mengambil keputusan berdasarkan pada nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai yang kita anut dalam kehidupan sehari-hari akan mencerminkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan seperti keadilan, kebenaran, dan kepedulian. Karena itu, kita perlu untuk secara konsisten memperkuat dan mempertahankan nilai-nilai tersebut agar bisa membuat keputusan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang kita tetapkan.

Pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran erat kaitannya dengan coaching atau bimbingan. Dalam sesi coaching, pendamping atau fasilitator dapat membantu kita mengevaluasi keputusan yang telah diambil dengan menguji keputusan tersebut terhadap berbagai aspek seperti relevansi, kebenaran, dampak jangka panjang, dan kesesuaian dengan nilai-nilai yang kita anut. Melalui coaching, kita juga diberi kesempatan untuk merenung kembali apakah keputusan yang telah diambil efektif dan apakah masih ada pertanyaan yang perlu dijawab terkait dengan keputusan tersebut. Melalui sesi coaching, kita bisa menemukan area-area yang perlu diperbaiki atau dipertimbangkan lebih lanjut dalam proses pengambilan keputusan di masa depan, sehingga kemampuan kita dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif dapat ditingkatkan.

Guru yang mampu mengelola dan memahami aspek sosial emosional akan berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam menangani dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran terhadap aspek sosial emosionalnya akan lebih mudah dalam membaca dan memahami dinamika emosional yang terjadi di lingkungan sekolah, termasuk perasaan dan kebutuhan murid. Guru dapat merespons dilema etika dengan lebih bijaksana dan sensitif terhadap perasaan murid serta implikasi sosial dari keputusan yang diambil karena hal ini memungkinkan.

Ketika menghadapi dilema etika, guru juga dapat memperhatikan aspek sosial-emotional sehingga mereka bisa mempertimbangkan berbagai perspektif dan nilai yang mungkin bertentangan. Guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk diskusi terbuka dan penerimaan perbedaan pendapat dengan memahami emosi dan sudut pandang murid, sehingga memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang inklusif dan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan.

Dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika, penting juga kemampuan guru dalam mengelola emosi mereka sendiri. Guru yang dapat menjaga ketenangan dan kejernihan pikiran saat menghadapi situasi kompleks akan mampu membuat keputusan yang lebih tepat dan rasional. Oleh karena itu, kesadaran sosial emosional guru sangat penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil memiliki dampak positif dan memperhatikan kebutuhan serta kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga :  Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Membahas studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika bisa menjadi kesempatan bagi seorang pendidik untuk mengaitkan lagi nilai-nilai yang mereka pegang dengan praktik di dunia nyata. Dengan menggunakan studi kasus ini, seorang pendidik dapat mengevaluasi apakah keputusan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini, seperti integritas, kejujuran, dan empati. Dengan menganalisis studi kasus secara mendalam, seorang pendidik dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap prinsip-prinsip moral dan etika yang mereka pegang, serta menyesuaikan keputusan yang diambil agar sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Ini membantu guru untuk tetap konsisten dalam bertindak sesuai dengan keyakinan dan prinsip mereka sehari-hari, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil akan mendukung kemerdekaan dan perkembangan siswa secara keseluruhan.

Membuat keputusan yang tepat memiliki pengaruh besar dalam menciptakan lingkungan positif, kondusif, aman, dan nyaman. Ketika seorang pendidik berkomitmen untuk menjaga keutuhan moral dan etika, hal ini tercermin dari keputusannya didasarkan pada nilai-nilai kebajikan, integritas, dan keadilan. Lingkungan yang diciptakan akan mendukung pertumbuhan holistik siswa, di mana mereka merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan untuk mencapai potensi maksimal. Di samping itu, membuat keputusan yang tepat juga akan menciptakan iklim sosial yang harmonis di antara semua anggota komunitas sekolah, serta memajukan kerjasama, kepercayaan, dan saling menghargai. Dengan demikian, membuat keputusan yang tepat bukan hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga menciptakan dasar yang solid untuk membentuk lingkungan belajar yang inspiratif dan inklusif.

Di tempat saya, seringkali ada tantangan kompleks dan realistis dalam mengambil keputusan terhadap dilema etika. Sebagai contoh, dalam keadaan tertentu, ada tekanan dari pelbagai pihak, sama ada dari dalam mahupun luar yang mempunyai kepentingan yang bertentangan. Dilema etika seringkali melibatkan konflik nilai dan prinsip antara kepentingan individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan.

Tantangan ini juga mencakup perubahan paradigma di lingkungan saya. Diharapkan para pemangku kepentingan dapat lebih terbuka terhadap nilai-nilai etika dan moral dalam pengambilan keputusan dengan munculnya paradigma baru yang lebih berfokus pada integritas, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Namun, menerapkan paradigma ini di kehidupan sehari-hari seringkali membutuhkan usaha lebih besar, terutama dalam menghadapi perlawanan dan ketidakpastian dari pihak-pihak yang lebih tradisional atau memiliki kepentingan yang kuat.

Untuk mengatasi tantangan ini, kami harus memperkuat komunikasi, kolaborasi, dan partisipasi semua pihak terkait dalam proses pengambilan keputusan. Penting untuk membangun kesadaran akan konsekuensi setiap keputusan yang diambil, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebagai kunci dalam menavigasi dilema etika dengan lebih efisien.

Keputusan yang tepat dalam konteks pengajaran yang memberikan kebebasan kepada murid dapat memiliki dampak besar pada pengalaman belajar mereka. Saat keputusan dibuat dengan memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi individu, murid merasa dihargai dan didorong untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Agar dapat memilih pembelajaran yang sesuai untuk potensi murid yang berbeda-beda, diperlukan pendekatan yang beragam dan inklusif. Proses ini mencakup pengenalan gaya belajar, minat, kebutuhan, dan kekuatan individu serta perencanaan strategi pembelajaran yang memungkinkan setiap siswa merasa terlibat secara penuh.

Diferensiasi pembelajaran merupakan salah satu pendekatan yang efektif, di mana guru menyesuaikan aktivitas dan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan murid. Penggunaan teknologi dan sumber daya yang tersedia secara fleksibel juga dapat membantu mendukung proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Menarik perhatian terhadap respons dan pencapaian belajar siswa sangat penting, serta melakukan evaluasi secara berkala guna memastikan bahwa pendekatan yang digunakan sesuai dengan perkembangan mereka. Dengan begitu, membuat keputusan yang tepat dalam proses belajar dapat membantu menciptakan lingkungan yang membebaskan siswa dan mendukung mereka untuk mencapai potensi terbaik.

Keputusan yang tepat dalam konteks pengajaran yang memberdayakan murid bisa berpengaruh besar terhadap pengalaman belajar mereka. Saat kebutuhan, minat, dan potensi individu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, murid merasa dihargai dan termotivasi untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan masing-masing. Penting untuk menerapkan pendekatan yang beragam dan inklusif dalam memutuskan pembelajaran yang tepat bagi potensi murid yang bervariasi. Dalam hal ini, perlu mengidentifikasi gaya belajar, minat, kebutuhan, dan kekuatan individu serta merancang strategi pembelajaran yang memungkinkan setiap murid untuk berpartisipasi secara maksimal.

Diferensiasi pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang efektif, di mana guru menyusun aktivitas dan materi pembelajaran yang berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan murid. Menggunakan teknologi dan sumber daya, seorang pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan murid-muridnya melalui pengambilan keputusan yang bijaksana. Keputusan yang diambil dalam konteks pembelajaran tidak hanya berdampak pada pencapaian akademik siswa, tetapi juga perkembangan karakter, keterampilan sosial, dan kesiapan mereka menghadapi tantangan di kehidupan nyata. Seorang pemimpin pembelajaran dapat merancang strategi pembelajaran yang relevan, menginspirasi motivasi intrinsik, dan mendorong eksplorasi kreatif dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi masing-masing siswa. Memberikan fondasi yang kokoh bagi kesuksesan siswa di masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan secara keseluruhan, membutuhkan keputusan yang tepat dan berpihak pada kemajuan mereka. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan respons dan prestasi belajar murid serta melakukan evaluasi secara berkala guna memastikan bahwa pendekatan yang diambil sesuai dengan perkembangan mereka. Oleh karena itu, membuat keputusan yang tepat dalam proses pembelajaran dapat membantu menciptakan lingkungan yang membebaskan siswa dan memungkinkan mereka mencapai potensi terbaik.

Baca Juga :  FORMULIR PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2022 / 2023

Pentingnya pengambilan keputusan yang bijaksana dalam konteks pemimpin pembelajaran adalah kesimpulan dari modul ini. Dengan menghubungkan konsep-konsep filosofis seperti Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dengan prinsip-prinsip praktis pengambilan keputusan, modul ini memperkaya pengetahuan kita. Menyoroti evolusi pemikiran dan keterampilan yang diperlukan dalam menjadi seorang pendidik yang efektif, kaitannya dengan modul-modul sebelumnya. Dari sudut pandang Calon Guru Penggerak, materi modul 3.1 ini menjelaskan betapa pentingnya menerapkan dan melaksanakan prinsip-prinsip filosofis dalam keputusan sehari-hari, sambil memahami sepenuhnya peranan dan tanggung jawab sebagai pemimpin pembelajaran. Model pengambilan keputusan ini dapat diterapkan dalam situasi ini untuk mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada dan memilih opsi terbaik guna mendukung pertumbuhan serta perkembangan siswa secara holistik. Dengan mempertimbangkan semua hal yang terkait, termasuk akibat jangka pendek dan panjang serta pengaruhnya pada murid dan lingkungan belajar, Calon Guru Penggerak bisa membantu pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat dan signifikan.

Setelah belajar modul ini, pemahaman saya tentang konsep-konsep tersebut menjadi cukup mendalam. Dilema etika dan bujukan moral memberikan pemahaman tentang situasi yang kompleks di mana terjadi konflik antara nilai-nilai, sementara paradigma pengambilan keputusan, prinsip-prinsip pengambilan keputusan, dan langkah-langkah pengujian keputusan menyediakan kerangka kerja sistematis, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, seperti dilema etika paradigma yang melibatkan individu vs masyarakat, keadilan vs belas kasihan, kebenaran vs loyalitas, dan jangka waktu yang singkat vs jangka panjang.

Di samping itu, garis panduan yang mendasari pengambilan keputusan mencakup pertimbangan terkait hasil akhir, aturan, dan perasaan empati serta langkah-langkah tertentu untuk memastikan keputusan yang diambil yang tepat dan sudah diuji. Secara keseluruhan, modul ini meningkatkan pemahaman saya tentang proses pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika dan memperluas wawasan saya mengenai pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor dan prinsip dalam membuat keputusan yang tepat secara moral dan etis.

Sebelumnya, seringkali keputusan dalam situasi dilema etika didasarkan pada naluri dan pengalaman pribadi tanpa kerangka kerja yang jelas. Meskipun begitu, setelah mempelajari modul ini, pemahaman saya menjadi lebih kompleks karena sekarang saya memiliki kerangka kerja terstruktur dan lebih dalam dalam mengevaluasi situasi moral. Sekarang saya bisa mengenali nilai-nilai yang terlibat dengan lebih rinci, memahami implikasi dari setiap pilihan yang mungkin diambil, dan menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang relevan. Modul ini juga membantu saya dalam meningkatkan kemampuan untuk menghadapi pertanyaan etika secara lebih teratur, serta memberikan pemahaman tentang berbagai perspektif dan nilai yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, modul ini telah meningkatkan pemahaman saya tentang pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika menjadi lebih tinggi dan kompleks.

Memahami konsep dilema etika dan bujukan moral serta prinsip-prinsip pengambilan keputusan telah berpengaruh secara besar terhadap cara saya dalam mengambil keputusan. Sebelumnya, saya mungkin lebih condong menggunakan naluri atau pengalaman pribadi tanpa mempertimbangkan dengan seksama implikasi moral dari setiap pilihan. Setelah saya mengikuti modul pembelajaran ini, kini saya bisa mengevaluasi situasi dengan lebih sistematis, mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat, dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum membuat keputusan. Saya juga semakin menyadari betapa pentingnya konsistensi dengan prinsip-prinsip moral yang saya anut saat membuat keputusan. Saya cenderung melakukan pengujian keputusan dengan mempertimbangkan paradigma, prinsip, dan langkah-langkah yang telah dipelajari dalam modul. Secara keseluruhan, belajar konsep ini telah membantu saya untuk menjadi pengambil keputusan yang lebih bertanggung jawab, peka terhadap nilai-nilai etika, dan lebih sistematis dalam mempertimbangkan berbagai faktor sebelum bertindak.

Pembelajaran materi pada modul ini sangat penting bagi saya, baik sebagai individu maupun sebagai seorang pemimpin. Saya dibantu dalam mengembangkan kesadaran moral dan kemampuan analisis saya dengan memahami dilema etika, bujukan moral, serta prinsip-prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai individu. Pengalaman ini telah memperluas pemahaman saya terhadap situasi-situasi yang melibatkan perbedaan nilai dan memberikan pandangan baru dalam membuat keputusan sehari-hari.

Sebagai seorang pemimpin, sangat penting bagi saya untuk memahami konsep ini karena saya sering dihadapkan pada situasi yang kompleks dan memerlukan pengambilan keputusan berdampak besar, baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi. Mampu memahami dan menyelesaikan dilema etika, serta membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip yang etis adalah kualitas yang sangat dihargai dalam kepemimpinan. Ini membantu saya untuk menjaga integritas, memimpin dengan teladan, dan merawat kepercayaan orang-orang di sekitar saya. Oleh karena itu, belajar topik modul ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan saya sebagai individu, tetapi juga menjadi dasar yang kuat dalam menjalankan peran sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan beretika.

” Kepemimpinan dalam pengambilan keputusan bukanlah tentang benar ataupun salah, tetapi tentang kolaborasi yang bijaksana dan yang berdampak positif bagi semua pihak yang terlibat khusunya murid “

Penulis : Rizky Fachtur Rachman

Editor : Rizky F.R

Sumber Berita : Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Berita Terkait

PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2023 / 2024
Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity
Wednesday Addams Musim Pertama | Teaser Resmi | Netflix
Building a Love of Reading: Tips and Strategies for Encouraging Kids to Develop a Reading Habit
Equity and Access in Indonesian Education: Addressing Disparities
FORMULIR PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2022 / 2023
Berita ini 23 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 16 Februari 2024 - 11:44 WITA

Rangkuman Koneksi Antar Materi – Modul 3.1

Senin, 26 Juni 2023 - 22:49 WITA

PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2023 / 2024

Kamis, 30 Maret 2023 - 19:21 WITA

Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Rabu, 29 Maret 2023 - 05:10 WITA

Wednesday Addams Musim Pertama | Teaser Resmi | Netflix

Selasa, 28 Maret 2023 - 22:58 WITA

Building a Love of Reading: Tips and Strategies for Encouraging Kids to Develop a Reading Habit

Selasa, 28 Maret 2023 - 15:43 WITA

Equity and Access in Indonesian Education: Addressing Disparities

Jumat, 1 Juli 2022 - 23:14 WITA

FORMULIR PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2022 / 2023

Berita Terbaru

Blog

Rangkuman Koneksi Antar Materi – Modul 3.1

Jumat, 16 Feb 2024 - 11:44 WITA

Pendidikan

PPDB ONLINE SD NEGERI 1 LOWA T.P 2023 / 2024

Senin, 26 Jun 2023 - 22:49 WITA